Sunday, August 26, 2012

Sampai Ujung Dunia

Sunday Morning.....

Hmm, jadi ceritanya...semalam habis nonton film : SAMPAI UJUNG DUNIA... film ini udah dirilis bulan Maret kemarin...tapiii saya baru tau ada film itu sekitar bulan Mei....dan kasetnya baru beredar bulan ini....cukup lama menunggunya sih....

Kalau bagi orang yang bukan maniak film seperti saya...dari 1-10, saya kasih nilai 8,5... masih masuk dalam kategori keren..... dan bagi saya, yang bikin keren itu karena ada kehidupan seorang pelautnya. (huaatttccciiimmmm, bersin mendadak)

Jadi filmnya gini, ada 3 sahabat dari kecil.... Daud (Dwi sasono), Anisa (Renata Kusmanto), dan Gilang (Gading Marten)....Anisa dibesarkan di panti asuhan, karena berdasarkan info dari pengasuhnya, Ibu kandung Anisa pergi ke Belanda bekerja untuk membiayai Anisa yang sering sakit-sakitan. Semenjak kecil Ia tidak pernah bertemu dengan ibu kandungnya. Ia hanya tau ibunya ada di Belanda dan sering mengirim surat untuknya. Ia menceritakan keinginannya itu kepada Daud dan Gilang bahwa Ia ingiiiin sekali pergi ke Belanda. Menemui ibu kandungnya dan melihat kipas angin.... eh, kincir angin....

Setelah tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik, Anisa memutuskan untuk meninggalkan panti asuhan dan bekerja di tempat percetakan Papa nya si Gilang. Dan sebelum Anisa meninggalkan panti, ibu asuh nya menceritakan hal yang sebenernya. Ibu kandung Anisa memang di Belanda, tapi bukan untuk bekerja, melainkan mengikuti jejak suami keduanya. Dan surat-surat yang pernah ia dapat, ternyata ditulis oleh ibu asuhnya agar Anisa merasa Ibu kandungnya tetap memperhatikannya.

Saat ia mendengar kenyataan itu, Ia berlari ke pelukan Daud yang saat itu menjemputnya.
Daud merasa cemas dengan keadaan Anisa, dan tentunya, Gilang juga ikut cemas.
Kepada mereka berdua, Anisa menceritakan hal yang sebenarnya. Daud dan Gilang tidak bisa berbuat apa-apa selain terus ada untuk Anisa. Namun, persahabatan mereka ternyata menghadirkan perasaan cinta dan cemburu bagi Daud dan Gilang. Mereka mencintai Anisa.

Saat kelulusan SMA, mereka berkelahi karena masing-masing merasa cemburu saat Anisa selalu membagi perhatian yang sama untuk kedua sahabatnya. Pertengkaran Daud dan Gilang tidak dapat dilerai lagi, sehingga Anisa memberikan sayembara untuk mereka. "Siapa yang bisa membawanya ke Belanda pertama kali, dengan uang sendiri, itu yang akan dia pilih!"


Keduanya hanya bisa terdiam. Selama ini Gilang hanya menikmati uang hasil jerih payah orangtuanya saja, sementara  Daud adalah anak dari keluarga yang miskin. Otomatis mereka sama-sama berpikir keras agar bisa mengikuti cara main Anisa.

Setelah lulus SMA, Daud mengambil pilihan untuk melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (di Merunda). #PELAYARAN WOIII PELAYARAN :D , sementara Gilang melanjutkan ke Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia (di Curug). Diam-diam Anisa membantu biaya pendidikan Daud dengan uang gajinya.

Setiap pesiar (sabtu-minggu), mereka berdua menyempatkan diri untuk menemui Anisa bergantian setiap Minggunya dan hal itu lah yang membuat mereka semakin bersemangat meraih cita-cita. Membawa Anisa ke Belanda.
Tepat pada saat malam Anisa ulang tahun, mereka berdua membuat pesta kejutan di kost Anisa. Daud dan Gilang membawa serta Ibu Asuh Anisa waktu di Panti Asuhan. Dan di malam itu juga, Daud melihat Gilang memboyong Anisa ke suatu tempat untuk mengutarakan isi hatinya. Saat itu juga hati Daud semakin hancur dan Ia memutuskan untuk pulang tanpa seizin Anisa dan Gilang.

Merasa ada yang tidak beres, Anisa mencari Daud dan Ia menemukannya sedang menyendiri di atas perahu kecil di dekat rumah Daud. Daud menceritakan tentang apa yang dirasakannya. Kedua sahabatnya sama-sama mencintainya dan Ia harus memilih. Ia meminta agar mereka melanjutkan pendidikan mereka sampai akhir dulu.

Akhirnya, selesai sudah pendidikan Daud dan Gilang. Namun, saat upacara kelulusan, Anisa tidak datang , sehingga Daud dan Gilang berinisiatif menemui Anisa di kost. Sayangnya, ternyata Anisa dilarikan ke rumah sakit (lagi dan lagi) karena penyakit rahasia yang dideritanya. Ia tidak pernah menceritakan tentang penyakit yang Ia derita kepada siapapun.

(Nah....setelah itu...ini nih aku agak miss sedikit...kayaknya karena aku cepetin nontonnya...)

Mereka bertiga sudah di Belanda...sebenarnya, yang lebih dulu membawa Anisa ke Belanda adalah Daud...namun Daud memilih untuk terlebih dahulu mencari tau tntang ibu kandung Anisa, sehingga ia harus mengalah dan menyerahkan Anisa sepenuhnya untuk Gilang yang membawa Anisa keliling Belanda.

Saat perpisahan itu terjadi, Anisa sangat berat untuk melepaskan Daud. Namun Daud meyakinkan Anisa bahwa Gilang akan menemaninya.

"Aku harus berlayar, Nis!" kata Daud.


Dan akhirnya, Daud kembali pergi berlayar, dan Gilang membawa Anisa ke kincir angin...seperti yang diinginkannya sejak kecil...


Soundtrack : Acel Runkat - Selamanya

Dan sekali lagi, yang membuat saya tertarik nonton film ini karena ada sosok seorang pelaut.

Yahh... pelaut....



- hei....apa kabarmu, kapten? :) Sebentar lagi ujian negara ya? sukses ya O:)


1 comment:

  1. nice review.. sama kaya gw yang tertarik nonton karena ada sosok pelautnya.. i miss my sailor

    ReplyDelete

A placed where my heart is....

Makin hari makin kangen suasana rumah di Samarinda. Cuaca yang gloomy, mendung mendung adem, Sehra bobok, dan sendirian begini bikin hati ma...