Untuk menghilangkan kantuk yang masih menggayuti pelupuk mata, engkau membasahi tubuh dengan air wudhu, hingga engkau merasakan kesegaran. Terasa olehmu kesegaran ait yang mengalir di permukaan kulit meresap melalui pori-pori, menyejukkan. Lalu, engkau menghamparkan sajadah dan berdiri tegak takbiratul ikhram, "Allahu Akbar", engkau memanggil Rabb-mu. Di ujung bagian sepertiga malam, ketika Rabb-mu turun ke langit dunia untuk menghampiri hamba-Nya yang shalat Tahajud, menjawab doa-doa mereka, dan mengampuni dosa-dosa mereka.
Sementara orang-orang masih terlelpa dalam peraduan tidurnya, engkau bangunkan hatimu, engkau buka mata hati untuk mencari cahaya-Nya. Tulang punggungmu dalam rukuk begitu takzim dalam khusyuk. Engkau sungkurkan wajah di atas sajadah dengan memanggil Allah dalam sujudmu, "Ya Rabb, Mahasuci Engkau yang Mahatinggi, segala puji bagi Engkau."
Lalu, engkau memuji Muhammad Saw. dalam tahiyyat dan ucapan shalawat dan salam. Sungguh, dua rakaatmu itu lebih baik daripada harga dunia dan seisinya. Sungguh, dua rakaatmu itu dapat menempatkanmu pada maqam (derajat) yang terpuji.
"Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedang mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan hamba, serta mereka menafkahkan rezeki yang Kami berikan, (QS As-Sajdah [32] : 16)"
Kemuliaan seorang muslim itu tampak dari Tahajud-nya. Seorang mukmin yang menjaga malamnya dengan Tahajud, jiwanya menjadi hidup, hatinya menjadi lapang. Tahajud merupakan ibadah orang-orang yang ikhlas dan syukur yang dapat menaikkan derajat manusia ke tempat yang mulia, seperti yang tertera dalam Al-Qur'an Surah Al-Isra ayat 79.
Ketika Imam al-Ghazali ditanya seorang muridnya, "Apakah aku termasuk orang yang ikhlas?" Beliau menjawab dengan balik bertanya, "Apakah engkau termasuk orang yang bangun di tengah malam?"
Oleh karena itu, jagalah malam-malammu dengan Tahajud karena ia dapat melapangkan hati. Terangi hatimu dengan Tahajud, isilah waktu bagian sepertiga malammu untuk Tahajud.
-dikutip dari buku "On The Way To Jannah" karangan Muhammad Amin hal. 83-85-
No comments:
Post a Comment