Teks asli: https://azizarsha.wordpress.com/2012/08/06/nabi-yusuf-dan-bulan-ramadan/
Imam Ibn al-Jawzi dalam kitab ‘Bustan al-Wa’idhin wa Riyad as-Sami’in’ (hal 213-214) mengatakan bahwa ada kemiripan antara nabi Yusuf dengan bulan Ramadhan.
1.) Nabi Yaqub Alaihissalam mempunyai 12 anak dan salah satunya ialah Yusuf. Dari kedua belas orang anaknya Yusuf adalah anak yang paling dicintai dan disayangi oleh nabi Yaqub. Begitu juga halnya dengan bulan Ramadhan. Allah meninggikan kemuliaan bulan Ramadan dibandingkan dengan sebelas bulan yang lain. Di bulan Ramadhan begitu banyak hal yang istimewa terjadi seperti turunnya wahyu pertama, turunnya malam lailatul qadar, perintah menjalankan ibadah puasa.
2.) Ketika saudara2 Yusuf yang pernah mencelakakan beliau dengan memasukkan beliau kedalam sumur, datang ke Mesir utk mmnta bntuan makanan sbab pada saat itu bencana kelaparan sedang melanda mesir dan daerah sekitarnya termasuk daerah tempat nabi Yaqub dan anak2nya tinggal. Ketika itu Yusuf sudah menjadi perdana menteri mesir. Saudara2 Yusuf meminta bantuan bahan makanan kepada perdana menteri Mesir dan mereka tidak menyadari bahwa yang dimintai bantuan adalah Yusuf yang mereka pernah dengki dan celakakan. Yusuf menyadari bahwa yang meminta bantuan ialah saudara saudaranya yang pernah mencelakakan beliau. Akan tetapi beliau tidak dendam dan benci malahan beliau memaafkan dan membantu mereka dengan sebaik baiknya. Seperti diilustrasikan di surat Yusuf ayat ke 92 “Dia (Yusuf) berkata : Pada hari ini tidak ada cercaan terhadap kamu, mudah mudahan Allah mengampuni kamu, dan Dia adalah Maha Penyayang diantara para penyayang”.
Sama halnya dengan kondisi kita di bulan Ramadhan. Sebelum kita sampai ke bulan Ramadhan kita mengalami defisit amal soleh di karenakan begitu banyaknya godaan maupun cobaan yang kita alami. Ada potensi amal soleh yang tidak didapatkan secara optimal di bulan bulan sebelum Ramadhan. Akan tetapi di bulan Ramadhan kita diberikan kesempatan seluas luasnya oleh Allah untuk menutupi defisit amal soleh tersebut. Karena di bulan Ramadhan Allah melipat gandakan pahala segala ibadah dan amalan soleh. Di bulan Ramadhan ini Allah juga membelenggu setan sehingga hamba hamba Nya akan dengan mudah menjalankan ibadah puasa dan ibadah ibadah yang lainnya.
3.) Nabi Yaqub mengalami kebutaan dikarenakan kedukaannya yang begitu mendalam karena kehilangan Yusuf selama bertahun tahun. Ketika anak2nya kembali dari Mesir dengan membawa baju Yusuf dan kemudian diusapkan baju tersebut ke wajah nabi Yaqub dan seketika penglihatan nabi Yaqub sehat kembali.
Begitu juga dengan kondisi kita sebelum bulan Ramadhan. Begitu banyak godaan yang mengakibatkan kita khilaf dan terjebak dalam dosa. Lentera hati kita mengalami kebutaan sehingga kita tidak tahu dengan jelas kemana arah yang harus kita tuju sebagai hamba Allah.
Di bulan Ramadhan ituah Allah Subhanahu wa ta'ala sebagai Rabb mendidik kita agar kita bisa menjadi hamba Allah yang bertaqwa dan meraih fitrah kita kembali. Melalui ibadah puasa, sholat tarawih, tilawah Quran, zakat, infaq, sodaqoh kita dibina agar lentera hati kita bisa terang benderang kembali. Jika lentera hati kita terang kembali tentu saja visi kita menjadi jelas sehingga kita tahu arah tujuan yang harus kita tempuh sehingga kita bisa menjadi hamba Allah yang sukses dunia dan akhirat.
Demikianlah, Kecintaan Allah pada bulan Ramadhan sebagaimana layaknya kecintaan Nabi Yaqub kepada Yusuf. Yang mana kesalahan yg pernah dlakukan anak2 Nabi Yaqub, dihapuskan krna begitu cintanya ia kepada Yusuf anaknya.
Begitupula dgn bulan Ramadhan. Bila di luar bulan Ramadhan kita banyak bermaksiat kepada Allah, maka insyaa Allah, Allah berikan penawar serta pengampunan yang seluas2nya di bulan Ramadhan. Allahu Yaa Ghoffar..
Marbahan Ya Ramadhan...
Mari perbanyak taubat dengan taubat yang sebenar-benarnya agar kita memasuki Ramadhan dengan hati yang bersih. 😇😇😇